Breaking News

Naskah Drama dengan Tema Salah Sangka

Orang yang Terlambat

Adegan 1 Di Kelas

Narator: Di pagi yang cerah, tepat setelah sepuluh menit setelah Pak Dani duduk, terdengar ketukan pintu kelas. Seperti biasa, Charles dengan tas besarnya kembali datang terlambat.

Charles: Selamat Pagi, Pak. Maaf saya terlambat.

Pak Dani: Ya, tidak apa-apa. Lain kali jangan diulangi ya. Silahkan Masuk.

Charles: Terima kasih, Pak. (sambil berjalan menuju tempat duduknya)

Narator: Di sudut depan kelas tersebut, terlihat Tasya yang sangat tidak menyukai Charles. Apalagi dengan tas besarnya dan keterlambatannya setiap hari. Kecurigaan Tasya diawali dengan seringnya barang-barang yang hilang di ruang kesenian dan olahraga.

Tasya: Anggun, kamu tidak curiga dengan Charles? (dengan curiga)

Anggun: Curiga apa? Apa yang aku harus curigakan dengan Charles yang selalu datang terlambat?

Tasya: Coba deh, Charles selalu datang terlambat dengan tas yang besar, ditambah ruang kesenian dan ruang olahraga selalu kecurian. Bagaimana aku tidak curiga?

Anggun: Aku masih tidak yakin sih.

Narator: Pak Dani pun mendekat ke tempat duduk Tasya dan Anggun di sudut depan. Lalu, Pak Dani memukul meja.

Tasya dan Anggun: Oy... (tersentak kaget setelah Pak Dani memukul meja)

Pak Dani: Apa yang sedang kalian bicarakan?

Anggun: (terpatah-patah berbicara) Kami sedang membicarakan... (perkataan Anggun terhenti dilarang oleh Tasya)

Tasya: Kami sedang membicarakan ini, Pak. (menunjuk sebuah buku)

Narator: Pak Dani pun kembali duduk.


Adegan 2 Di Kantin

Narator: Suasana di kantin sangat ramai. Terpaksa Tasya dan Anggun duduk di pojok kantin. Tidak lama setelah itu, Putri datang membawa informasi penting.

Putri: Itu... (dengan nafas terengah-engah)

Tasya dan Anggun: Itu apa? (secara bersamaan dan penasaran)

Putri: Yang itu...

Tasya dan Anggun: Yang itu? Yang itu mana? (sangat penasaran)

Putri: Itu, ruang olahraga dan kesenian kecurian lagi.

Tasya: Seriusan nih ruang olahraga dan kesenian kecurian lagi?

Anggun: Hm... bagaimana yah untuk mendapat pencuri itu? Aku kan mau makan bola. (Putri dan Tasya melihat ke arah Anggun dengan bingung) Eh, maksudnya main bola.

Narator: Lonceng masuk telah berbunyi, seluruh siswa pun masuk ke dalam kelas.


Adegan 3 Di Kelas

Narator: Tasya, Anggun, dan Putri masuk ke dalam kelas bersama-sama. Lalu mereka duduk di bangku mereka. Kelas pun menjadi ramai seperti pasar karena Pak Dani masih belum masuk mengajar ke dalam kelas.

Tasya: Bagaimana kalau kita usul untuk memeriksa tas teman kelas kita?

Anggun: Nah, itu ide yang bagus.

Putri: Bagaimana kalau Pak Dani tidak setuju?

Tasya: Kan kamu yang akan memberitahukan Pak Dani bahwa bisakah hari ini pemeriksaan tas.

Narator: Pak Dani pun memasuki kelas dan diikuti Charles yang membawa buku untuk Pak Dani. Sebelum proses belajar dimulai, Tasya, dan Putri maju ke depan kelas menuju Pak Dani.

Tasya: Pak, bisakah sebelum pelajaran ini kita lakukan pemeriksaan tas untuk para murid?

Putri: Iya, Pak. Hari ini kan ruang kesenian dan olahraga kecurian lagi.

Pak Dani: Tidak! Duduk dan kembali belajar. (menghentikan perkataan Putri. Pak Dani pun duduk)

Narator: Tasya dan Putri kembali duduk karena usulannya ditolak oleh Pak Dani. Pak Dani yang sebagai wali kelas pun mulai mengajar.


Adegan 4 Pulang

Narator: Setelah lonceng pulang berbunyi, Pak Dani pun keluar dari kelas. Tasya, Putri, dan Anggun sedang mengemas buku-bukunya untuk pulang.

Anggun: Mungkin besok pagi baru kalian pemeriksaan tas kali ya?

Putri: Boleh tuh.

Tasya: Tapi bagaimana jika Pak Dani tidak mau lagi?

Putri: Tenang, itu tidak akan terjadi lagi.

Charles: Put, aku sudah bayar uang buku, kan?

Putri: Buku IPS, kan? Sudah kok.

Charles: (dengan muka polos) Terima kasih ya, aku balik dulu. (dengan gaya polosnya dia meninggalkan Putri, Anggun, dan Tasya)


Adegan 5 Di Kelas

Narator: Keesokan harinya setelah Charles datang, Putri pun maju ke depan kelas sendiri dan menghampiri Pak Dani.

Putri: Pak, apakah hari ini boleh kita lakukan pemeriksaan tas?

Pak Dani: Silahkan, tapi saya tidak ikut campur. Sebagai ketua kelas, kamu saja yang bertanggung jawab.

Putri: Baik, Pak.

Narator: Putri pun mengarahkan untuk pemeriksaan tas. Satu per satu siswa diperiksa tasnya. Setelah setelah tas Tasya diperiksa, saatnya tas Charles pun kemudian diperiksa.

Tasya: Habislah kamu kali ini.

Anggun: Dia tak akan berkutik lagi.

Narator: Charles pun menyerahkan tas besarnya pada Putri. Dengan perasaan malu, tas besar besar Charles akhirnya dibuka oleh Putri. Ternyata isinya adalah...

Putri: Nasi Bungkus?! (tersentak kaget)

Charles: Iya.

Putri: Kamu mau apakan nasi bungkus sebanyak ini?

Charles: Ini jualan ibu saya.

Putri: Terus kenapa dibawa ke dalam kelas?

Charles: Saya malu. Nasi bungkus ini jualan ibu saya dan mau dititipkan ke ibu kantin. Tapi karena takut terlambat, jadi saya terpaksa bawa ke dalam kelas dulu.

Narator: Charles pun pergi membawa nasi bungkusnya ke ibu kantin untuk dititipkan.

Tasya: Oalah... jadi tas besar Charles itu ternyata isinya nasi bungkus.

Anggun: Hm... jadi siapa sih pencuri di sekolah ini?

Tasya: Nanti kita coba selidiki. Oke?


Adegan 6 Penutup

Narator: Sebelum bel istirahat berbunyi, Tasya, Anggun, dan Putri menghampiri Charles.

Tasya: Maaf ya, karena selama ini kami sudah menuduhmu sebagai pencuri sekolah.

Anggun: Iya. (dengan senyum)

Putri: Bukan kamu.

Charles: Iya, tidak apa-apa. Tapi kenapa harus aku?

Putri: Soalnya tas kamu besar dan kamu selalu datang terlambat.

Narator: Tiba-tiba banyak murid yang lewat bersama satpam dan seseorang yang merupakan pencuri yang sesungguhnya. Tasya, Putri, dan Anggun pun melihat ke luar kelas. Ternyata orang itu adalah Pak Dani, wali kelas mereka.

Tasya: Jadi selama ini bapak yang telah mencuri alat olahraga dan kesenian? (dengan kaget)

Pak Dani: Iya. Maafkan saya. (dengan menyesal sambil menggaruk kepala)

Anggun : Ayo kita bawa Pak Dani ke ruang kepala sekolah!

Tasya: Betul.

Pak Dani: Satu, dua, tiga. (berbisik dalam hati, lalu kabur dengan tiba-tiba)

Putri: Eh, Pak Dani kabur tuh. Ayo kita kejar Pak Dani!

Charles: Serbu!

Narator: Semua murid akhirnya mengejar Pak Dani untuk meminta pertanggungjawaban atas kelakuan Pak Dani selama ini. TAMAT.


Tidak ada komentar